Makna Hari Ibu Bagi Rektor Uniga Malang: Cahaya Dalam Kehidupan



MALANG – Momen Hari Ibu masih terasa bermakna bagi semua insan yang terlahir dari rahim seorang ibu. Makna mendalam, ibu sebagai cahaya kehidupan terus memotivasi Rektor Universitas Gajayana (Uniga) Malang.

“Makna ibu dalam kehidupan itu sangat penting. Ibu adalah nur atau cahaya dalam kehidupan. Itu makna yang sangat luar biasa dampaknya,” ujar Prof Dr Dyah Sawitri SE, MM, Rektor Uniga Malang, Kamis (23/12/2021), saat menjadi salah satu narasumber acara Apresiasi Perjuangan Ibu Mendampingi Anak Selama Pandemi yang diselenggarakan Tempo Online.

Acara yang dipandu redaktur tempo.co, Rini Kustiani, juga menghadirkan pembicara lainnya, di antaranya Wynanda BS Wibowo Founder Indonesia Care for Rare Disieases, Illian Deta Artharsari, Ibu dengan Anak berkebutuhan Khusus, Alabanyo Berbahama, Dosen Psikologi Universtias Yarsi.

Pada kesempatan tersebut, Dyah Sawitri mengajak semua masyarakat untuk bersyukur masih diberikan kesempatan oleh Sang Pencipta untuk untuk bisa memperingati Hari Ibu. Sebagai seorang perempuan, tentu Dyah bisa merasakan dampak dari peranan seorang ibu dalam perjalanan karirnya hingga menjadikannya salah satu rektor perempuan di Indonesia.

“Ibu itu bisa memberikan aura positif, aura kasih sayang dan cahaya dalam hidup yang bisa menjadi kekuatan dan peluang untuk meraih kesuksesan,” imbuhnya.

Menurutnya, peranan ibu merupakan landasan dalam meraih mimpi hingga kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.

Dia mengaku selalu tersentuh ketika mendengarkan lagu lagu bertema ibu. Salah satunya lagu berjudul Bunda dari Melly Goeslaw.

“Salah satu lilirnya yang “kata mereka diriku selalu dimanja” itu luar biasa maknanya. Setiap kata ibu memberikan energi luar biasa, positif dan memotivasi saya untuk tumbuh menjadi manusia bermakna bagi bangsa dan negara,” bebernya.

Dia juga mengajak semua perempuan yang telah menjadi ibu untuk mendampingi dan mendidik anaknya untuk tangguh terhadap perkembangan teknologi. Terlebih saat ini perkembangan teknologi begitu pesatnya.

“Saat ini ibu memiliki peranan strategis dalam mendampingi anak menuju 5.0. Karena teknologi informasi berdampak terhadap kehidupan manusia yang membawa manusia selalu berubah,” paparnya.

Seorang ibu saat ini menurutnya, bukan lagi sekadar berada di dapur untuk memasak saja. Namun ibu bisa memegang peran penting dalam upaya mewujudkan mimpi buah hati.

“Ibu tentu juga punya peran strategis dalam mendorong anak anaknya untuk menduduki jabatan strategis untuk memajukan bangsa dan negara. Ibu bisa menjadi pondasi kuat dalam menjadikan Indonesia tangguh dan number one in the world,” tandasnya.


Archive

Hubungi Kami

Send