Gus Zain Ajak Tokoh Lintas Agama Menari Tari Zapin

 


MALANG KOTA – KH Zain Baik atau akrab disapa Gus Zain mengajak tokoh lintas agama dan forkopimda Malang Raya menarikan tarian Zapin. Hal itu dilakukan saat membuka acara dies natalis ke 42: halalbihalal dan istighosah akbar, Rabu (18/5) di Universitas Gajayana (Uniga) Malang.


Menurut Gus Zain, di acara ini, tari Zapin menjadi salah satu upaya pemersatu umat beragama. Karena ditarikan bersama dengan para pemimpin tokoh umat lintas beragama.


Dalam tausiahnya, Gus Zain menyampaikan dalam hidup ada dua prinsip hidup, yakni pilihan hidup dan tujuan hidup. Menjadi orang kaya dan miskin itu namanya pilihan hidup. “Sedangkan ibadah adalah tujuan hidup,” katanya.


Gus Zain menambahkan jika ingin sukses dengan tenang, ada tiga hal yang perlu dilakukan. Pertama, cintai orang yang mendzolimi kita. Kedua, hormati orang yang membenci kita. Terakhir, suka memberi kepada orang yang pelit. “Siapapun orang sukses, bupati, walikota dan lainnya jika ingin sukses dengan tenang, amalkan tiga hal ini,” tegasnya.


Sementara itu, Rektor Uniga Malang menyebut halalbihalal ini sengaja mengundang tokoh ulama Gus Zain. Dimana tokoh ini sangat inspiratif dan memotivasi. Menurut Dyah, beliau adalah pemimpin dan pendiri ponpes dan rehabilitasi mental.


“Beliau (Gus Zain) multitalenta dan interpreneur sukses yang mengandalkan kemampuan diri sendiri dan memberikan multi efek pada masyarakat sekeliling. Nanti bisa jadi tauladan kami untuk bisa jadi nilai tambah pada apa yang ada di diri kita dan masyarakat sekitar,” kata Dyah.


Dyah juga menyampaikan 42 tahun Uniga Malang diberikan anugerah besar berupa penambahan program doktor (S3) Ilmu Manajemen. “Kita sangat bersyukur karena penambahan prodi itu, melengkapi sejumlah 14 prodi Uniga Malang. Sehingga kami memiliki S1, S2 dan S3 Ilmu manajemen,” terangnya.


Momentum rangkaian dies natalies ini, Dyah menyebut pihaknya ingin Uniga Malang menjadi pelopor yang menggaungkan 3 prinsip bekerja yang tak terpisahkan. Yakni working smart, working hard dan working bless. Artinya, bekerja cerdas, bekerja keras dan kerja penuh dengan doa. “Tiga ini yang kami lakukan, InsyaAllah halal bihalal ini memberikan makna tersendiri,” ucapnya.


Dalam acara halalbihalal dan istighosah akbar ini, Uniga Malang sengaja mengundang semua segmen, termasuk tokoh lintas agama. Sebab Dyah menegaskan bahwa Uniga berkomitmen menjadi lembaga pendidikan yang menjaga nilai-nilai luhur, sesuai dengan yang ada di Pancasila dan Undang-Undang 1945. “Ini adalah wujud kecintaan Uniga Malang demi kedaulatan NKRI harga mati,” tutupnya.


Sebagai informasi tambahan, dalam acara itu Uniga Malang juga meneken kerjasama dengan beberapa pihak. Yakni dengan Bank CIMB Syariah dan Inovator Digital Kreatif. Kerjasama tersebut sebagai upaya mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).


Pewarta dan foto: Binti Nikmatur Rosidah


Archive

Hubungi Kami

Send